BEIJING, Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) pada Minggu (16/10) mengungkapkan cetak birunya untuk membangun China sosialis modern dalam segala bidang untuk lima tahun ke depan dan seterusnya saat Kongres Nasional CPC ke-20 dibuka.
Pertemuan lima tahunan tersebut merupakan kongres nasional CPC pertama sejak peringatan hari jadinya yang ke-100 tahun pada 2021 lalu, ketika Partai memimpin rakyat China untuk menyelesaikan pembangunan masyarakat yang cukup makmur dalam segala bidang.
“Mulai hari ini, tugas utama CPC adalah memimpin rakyat China dari semua kelompok etnis dalam upaya bersama untuk mewujudkan Tujuan Seratus Tahun Kedua untuk membangun China menjadi negara sosialis modern yang besar dalam segala bidang dan untuk memajukan peremajaan bangsa China di semua lini melalui jalan China menuju modernisasi,” kata Xi Jinping dalam sebuah laporan pada sesi pembukaan kongres.
Dia mengimbau seluruh anggota CPC untuk tidak pernah melupakan aspirasi awal dan misi pendirian partai tersebut, serta memiliki keberanian dan kemampuan untuk melanjutkan perjuangan.
Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 dibuka di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 16 Oktober 2022. (Xinhua/Yao Dawei)
DEKADE TONGGAK PENCAPAIAN
Xi memuji transformasi besar dalam dekade pertama era baru sebagai “tonggak pencapaian dalam sejarah Partai, Republik Rakyat China, reformasi dan keterbukaan, perkembangan sosialisme, dan perkembangan bangsa China.”
CPC merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun, mengantarkan era baru sosialisme dengan karakteristik China, dan memberantas kemiskinan absolut serta menyelesaikan pembangunan masyarakat yang cukup makmur dalam segala bidang, sehingga tercapailah Tujuan Seratus Tahun Pertama, tutur Xi, seraya menyebut ketiga peristiwa besar itu “prestasi bersejarah.”
Produk Domestik Bruto (PDB) China menyumbang 18,5 persen dari ekonomi dunia, naik 7,2 poin persentase selama 10 tahun terakhir. Perekonomian terbesar kedua di dunia itu menjadi mitra dagang utama bagi lebih dari 140 negara dan kawasan, memimpin dunia dalam hal volume total perdagangan barang.
China juga bergabung dalam jajaran inovator dunia dengan terobosan-terobosan yang dibawanya di beberapa teknologi inti di berbagai bidang penting. Dengan filosofi pembangunan yang berpusat pada rakyat, negara tersebut membangun sistem pendidikan, jaminan sosial, dan perawatan kesehatan terbesar di seluruh dunia.
Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, sebagai salah satu upaya kolaboratif, disambut baik oleh masyarakat dunia, baik sebagai barang publik maupun platform kerja sama.
Pencapaian-pencapaian besar lainnya yang disoroti Xi berkisar dari reformasi yang mendalam secara komprehensif hingga memajukan upaya pertempuran krusial melawan pencemaran lingkungan.
Sembari mengafirmasi sepenuhnya pencapaian luar biasa Partai, Xi juga mendesak semua anggota CPC untuk tidak melupakan kekurangan, tantangan, dan masalah, seperti kemacetan (bottleneck) yang menghambat pembangunan berkualitas tinggi, dan masih adanya kesenjangan lebar dalam pembangunan dan distribusi pendapatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, maupun antardaerah.
Xi Jinping menyampaikan laporan kepada Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 atas nama Komite Sentral CPC ke-19 di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 16 Oktober 2022. (Xinhua/Rao Aimin)
JALAN CHINA MENUJU MODERNISASI
Negara dengan jumlah populasi tertinggi di dunia itu melangkah di atas model modernisasi yang belum pernah ada sebelumnya.
Dalam laporannya, Xi menegaskan kembali bahwa modernisasi China merupakan modernisasi sosialis yang dijalankan di bawah kepemimpinan CPC.
Modernisasi China adalah modernisasi yang melibatkan populasi yang sangat besar, kemakmuran bersama untuk semua, kemajuan materi dan budaya-etika, harmoni antara manusia dan alam, dan pembangunan damai, demikian Xi menekankan, menambahkan bahwa modernisasi China menawarkan “pilihan baru” kepada umat manusia untuk mencapai modernisasi.
Dalam rencana strategis dua langkahnya, CPC menargetkan untuk pada dasarnya mewujudkan modernisasi sosialis dari 2020 hingga 2035 dan membangun China menjadi negara sosialis modern besar yang makmur, kuat, demokratis, maju dari segi budaya, harmonis, dan indah mulai 2035 hingga pertengahan abad ini.
Xi menguraikan tujuan pembangunan China secara keseluruhan untuk 2035, yang mencakup meningkatkan secara substansial produk domestik bruto (PDB) per kapita agar setara dengan negara maju tingkat menengah, secara signifikan meningkatkan soft powernasional, secara konstan menurunkan emisi karbon setelah mencapai puncak karbon, serta memperkuat sistem dan kapabilitas keamanan nasional secara komprehensif.
Xi juga menekankan tugas dan target dalam upaya modernisasi ambisius China, seperti membangun ekonomi pasar sosialis berstandar tinggi, memajukan demokrasi rakyat secara keseluruhan, menerapkan strategi yang mengutamakan penyerapan tenaga kerja, serta menjalankan tata kelola berbasis hukum di semua sektor.
“Lima tahun ke depan akan sangat krusial untuk memulai upaya kita membangun negara sosialis modern di semua bidang dengan sukses,” kata Xi.
Sean Slattery, salah satu pakar asing yang diundang untuk menerjemahkan laporan penting tersebut, mengatakan bahwa mencapai modernisasi bagi 1,4 miliar orang merupakan langkah maju yang besar bagi umat manusia.
“China menggarisbawahi pentingnya bagi setiap negara untuk mengejar modernisasi melalui jalan yang sesuai dengan kondisi mereka masing-masing dan bahwa rakyat mereka akan menerima dan mendukung hal tersebut,” katanya.
Foto dari udara yang diabadikan pada 17 Juni 2022 ini menunjukkan panorama jalan bebas hambatan yang melewati area timur di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua/Liu Dawei)
TULANG PUNGGUNG BANGSA, JANGKAR STABILITAS
China memasuki periode pembangunan dengan peluang strategis, risiko, dan tantangan yang terjadi secara bersamaan serta ketidakpastian dan faktor tak terduga yang meningkat, kata Xi kepada 2.340 delegasi dan delegasi khusus yang hadir mewakili lebih dari 96 juta anggota CPC.
Seraya memperingatkan tentang berbagai peristiwa “angsa hitam” (peristiwa yang tidak dapat diprediksi) dan “badak abu-abu” (ancaman dengan potensi tinggi dan dampak besar namun sering kali diabaikan), Xi dalam laporannya mendesak CPC untuk bersiap “menghadapi angin kencang, perairan berombak, dan bahkan badai berbahaya.”
Dia meminta CPC, yang disebutnya senantiasa menjadi “tulang punggung” bangsa, untuk selalu waspada dan mengingat bahwa reformasi diri adalah “perjalanan tanpa akhir.”
Menggambarkan korupsi sebagai “penyakit kanker bagi vitalitas dan kemampuan CPC,” Xi menyerukan dilakukannya upaya memenangkan pertempuran yang keras dan berkepanjangan melawan korupsi.
Xi menggarisbawahi bahwa Marxisme adalah ideologi penuntun fundamental yang menjadi dasar pendirian dan perkembangan CPC dan China.
“Pengalaman kita mengajarkan kepada kita bahwa, pada tingkat fundamental, kesuksesan Partai kita dan sosialisme dengan karakteristik China berutang pada fakta bahwa Marxisme bekerja dengan baik, terutama ketika itu (Marxisme) diadaptasi ke konteks China dan kebutuhan zaman kita,” ujar Xi.
Di dunia yang “sekali lagi berada di persimpangan jalan dalam sejarah,” Xi menegaskan kembali komitmen China untuk mendorong pembangunan bersama dan komunitas manusia dengan masa depan bersama..
“Kemakmuran yang berkelanjutan dan keamanan yang terjamin hanya dapat dicapai jika semua negara mengejar tujuan kebaikan bersama, hidup dalam harmoni, dan terlibat dalam kerja sama demi keuntungan bersama,” menurut laporan itu.
China mengikuti arah globalisasi ekonomi yang benar dan menentang segala bentuk unilateralisme, tambah laporan itu.
China berdiri teguh melawan segala bentuk hegemonisme dan politik kekuasaan, mentalitas Perang Dingin, campur tangan dalam urusan internal negara lain, dan standar ganda, kata Xi.
“Tidak peduli tahap perkembangan apa yang dicapai, China tidak akan pernah mengejar hegemoni atau terlibat dalam ekspansionisme,” katanya. [Xinhua]
(Reporter video: Qi Xing, Wu Yao; Editor video: Liu Yutian, Li Qin, Zhao Xiaoqing)