SANAA – Hujan badai, banjir, dan petir di seluruh Yaman telah menewaskan sedikitnya 97 orang sejak Juli, kata otoritas kesehatan setempat pada Sabtu (27/8).
Di Distrik Mabar, Provinsi Dhamar, ratusan keluarga terjebak dan putus asa menunggu bantuan datang.
Ali Duraib, ayah dari tujuh orang anak, mengatakan rumahnya dikepung banjir dan keluarganya terkurung di dalam rumah selama berhari-hari tanpa bantuan atau dukungan darurat.
ALI DURAIB, Penduduk desa setempat:
“Kami adalah korban tanpa bantuan penyelamatan. Kami merasa seperti tinggal di pulau terpencil karena banjir ini.”
Bantuan darurat dari PBB diumumkan pekan ini sebagai respons mendesak terhadap kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir di Yaman.
Hujan lebat dan bencana banjir telah berdampak terhadap puluhan ribu orang sejauh ini di negara yang tercabik perang tersebut, yang dihantam hujan lebat, banjir bandang, dan petir selama berminggu-minggu.
Otoritas setempat mengatakan bahwa lebih dari 35.000 rumah tangga terdampak di 85 distrik di 16 provinsi di seluruh negara tersebut.
HELAL AL-SULTAN, Pejabat setempat:
“Penduduk di wilayah Al-Khair terisolasi karena banjir akibat hujan deras ini. Mereka dikepung oleh air dan tidak memiliki akses untuk mendapatkan makanan dan air bersih. Beberapa anak yang sakit terjebak di sini.”
Warga khawatir wabah menyebar saat musim hujan.
HELAL AL-SULTAN, Pejabat setempat:
“Semua orang di sini dilanda bencana. Dan situasinya akan semakin buruk jika tidak ada intervensi mendesak dari otoritas terkait. Anak-anak tidak bisa sekolah.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa. (XHTV)