XI’AN – Primula filchnerae dianggap sebagai salah satu spesies paling terancam punah dari Provinsi Shaanxi, China barat laut. Selama lebih dari 100 tahun, spesies tersebut diyakini telah punah di alam liar.
Setelah kembali ditemukan di Pegunungan Qinling di Shaanxi pada 2015, spesies itu berhasil dilestarikan berkat upaya penyelamatan yang dilakukan para ahli botani.
Pada musim gugur 2021, para peneliti menanam Primula filchneraedi sebuah sekolah dasar di Xi’an untuk membantu para siswa lebih memahami karakteristik spesies itu serta pentingnya keanekaragaman hayati.
ZHU SHA, Guru Sekolah Dasar Eksperimental Yuandong:
“Melalui observasi yang cermat dan pencatatan, para siswa dapat memahami secara mendalam upaya para ilmuwan untuk melindungi Primula filchnerae, dan mereka akan lebih memperhatikan kondisi ekologis di Pegunungan Qinling dan menjaga keanekaragaman hayati.”
ZHANG YING, Peneliti senior dari Kebun Raya Xi’an Shaanxi:
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami menemukan Primula filchneraetumbuh di beberapa lokasi di Pegunungan Qinling selatan, yang tengah menghadapi kehancuran baik akibat alam maupun ulah manusia. Jadi, spesies itu kini terancam punah.”
ZHANG YING, Peneliti senior dari Kebun Raya Xi’an Shaanxi:
“Kami menempatkan Primula filchnerae di lingkungan kebun raya kami dan memeliharanya secara artifisial guna menjaga spesies itu tetap hidup. Setelah itu, kami akan membudidayakan beberapa jenis yang lebih baik dengan nilai ekonomi, termasuk nilai ornamental dan pengobatan, untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Xi’an, China. (XHTV)