KATHMANDU – BINITA, koresponden Xinhua : “Nepal saat ini tengah merayakan festival tradisional ‘Gaijatra’, meski di tengah ancaman gelombang ketiga COVID-19. Saat ini, kami berada di Kathmandu Durbar Square, yang merupakan salah satu Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO yang terletak di Lembah Kathmandu.”
Gaijatra merupakan festival sukacita dan tawa yang hanya dirayakan di Nepal. Festival ini mengingatkan orang-orang untuk menerima kenyataan tentang kematian. Sebagai bagian dari festival, para anggota keluarga dari kerabat yang meninggal pada tahun lalu akan berparade di jalan-jalan dengan seekor sapi, atau jika sapi tidak ada, maka anak-anak dari keluarga tersebut akan berpakaian seperti sapi dan berparade di jalan sepanjang hari.
Buah-buahan, roti, nasi pipih (beaten rice), dadih, jus, hingga uang pun dibagikan oleh para keluarga yang berduka kepada mereka yang mengikuti prosesi.
SANTA MAN MAHARJAN, penduduk setempat : “Untuk mendoakan ketenangan jiwa anggota keluarga kami yang telah meninggal, kami mengadakan prosesi dengan berpakaian seperti sapi dan amburadul, sepanjang hari mengelilingi kota.”
Festival ini diyakini telah dimulai pada masa pemerintahan Raja Nepal Pratap Malla untuk menghibur sang ratu yang berduka karena kehilangan putranya. Kala itu, masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dalam setahun terakhir diminta untuk berparade ke istana.
Dalam festival yang telah berumur satu abad ini, orang-orang juga kerap menampilkan aksi dan gambar komedi untuk mengekspresikan perasaan mereka tentang abnormalitas sosial dan politik, kebodohan manusia, serta peristiwa terkini lainnya.
BINITA, koresponden Xinhua : “Festival ini juga menandakan akhir musim hujan monsun dan awal beberapa festival di Nepal.”
Sejumlah ahli khawatir bahwa dengan dimulainya festival di Nepal, jumlah kasus COVID-19 akan meningkat ketika orang-orang berkumpul dalam jumlah besar untuk merayakannya.
Pada Senin (23/8), Nepal melaporkan tambahan 1.801 kasus COVID-19. Total kasus di negara itu sejak pandemi mulai merebak tahun lalu menjadi 829.449. Dari jumlah tersebut, 38.351 merupakan kasus aktif. Sementara total kematian kini mencapai 10.533, setelah tambahan 24 kematian dilaporkan pada Senin.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kathmandu. (XHTV)