WARTABUANA – Gurun Atacama di Cile, sejauh ini diketahui sebagai salah satu gurun terkering di dunia. Namun anehnya, gurun tersebut secara tiba-tiba, dapat berubah menjadi lautan bunga yang penuh warna-warni.
Gurun itu berganti rupa menjadi lautan bunga berwarna kuning, oranye, hijau, ungu dan merah, dan ternyata hal tersebut dipicu oleh sebuah fenomena disebut “desierto florido” atau gurun yang berbunga. Hal itu terjadi karena siklus iklim di Samudera Pasifik yang disebut El Nino.
Desierto florido terakhir terjadi pada tahun 2015. Banyak warga lokal tidak menduga bahwa fenomena ini akan terulang lebih cepat dari perkiraan.
Atacama biasanya hanya mendapat hujan sekitar 15 milimeter per tahun. Namun dari turunnya hujan tersebut, secara tidak terduga membuat benih-benih dorman yang berada di dalam tanah berkecambah.
Gurun memang menyimpan jutaan biji dorman atau tidak aktif di dalam tanah selama berbulan-bulan bahkan tahunan. Mereka baru akan berkembang dan berakar setelah mendapat cukup air.
Gurun Atacama sendiri berada di dataran tinggi, 1000 kilometer di utara Cile yang berbatasan dengan Peru, Bolivia dan Argentina. Fenomena ledakan bunga menarik ribuan wisatawan untuk melihat dan memotret lebih dari 200 spesies bunga serta satwa liar.[]